Kamis, 05 April 2012

Teror Tomcat!

http://gilangrock.files.wordpress.com/2012/03/serangga2btomcat.png
Akhir-akhir ini banyak terjadi serangan Tomcat di berbagai wilayah di Jawa Timur, seperti Surabaya, Sidoarjo, Malang Madiun dan kota-kota lain. Hal ini menimbulkan keresahan pada masyarakat. Serangan Tomcat telah menyebar ke berbagai daerah di Jawa Timur sehingga bisa dikatakan ini sebuah wabah.
Wabah adalah suatu bibit penyakit yang menjangkit  manusia dan sudah menyebar ke berbagai daerah yang luas. Sedangkan Tomcat adalah jenis serangga yang memiliki ciri-ciri tubuh mirip semut namun ukurannya lebih). Kumbang ini berukuran panjang 7 sampai 10 mm dan lebar 0,5 hingga 1,0 mm.Warnanya cukup mencolok yaitu merah dan hitam. Habitat serangga ini di daerah yang lembab dan berair seperti sawah. Serangga yang berteman dengan petani ini turut serta mengendalikan hama wereng. Siklus hidup kumbang dari sejak telur diletakan hingga menjadi kumbang dewasa sekitar 18 hari, dengan perincian stadium telur 4 hari, larva 9 hari dan pupa 5 hari. Kumbang ini dapat hidup hingga 3 bulan. Seekor kumbang betina dapat meletakan telur sebanyak 100 butir telur.Tomcat juga tidak menggigit dan menyengat namun tomcat akan mengeluarkan cairan ketika hidup tomcat terancam, jadi jangan pernah bermain-main dengan kumbang Tomcat ini. dikabarkan serangga ini memiliki bisa atau racun 15 kali dari Ular cobra, seperti kita ketahui bahwa ular cobra adalah ular yang mematikan Bila di rumah ada Tomcat, jangan pernah menyentuh Tomcat itu dengan kulit karena tomcat akan merasa terancam dan Tomcat akan mengeluarkan racunnya berupa cairan, apabila cairan Tomcat ini sampai terkena maka kulit akan melepuh seperti terbakar. Tomcat sangat tertarik dengan cahaya lampu yang terang saat malam hari namun demikian Tomcat adalah hewan yang benci dengan sinar matahari, jadi hindari tempat-tempat yang lembab agar terhindar Tomcat juga gunakan kelambu agar Tomcat tidak bisa masuk ke tempat tidur anda.
Selain Tomcat, serangga lain yang dapat menimbulkan wabah di masyarakat adalah nyamuk dan lalat. Nyamuk ikut menyebarkan penyakit Malaria karena setelah menghisap darah penderita malaria, nyamuk akan menghisap darah orang lain. Sehingga virus malaria ikut menular ke darah orang lain. Jika nyamuk ini menghisap darah orang banyak, maka penyakit malaria akan menyebar ke daerah yang luas. Sedangkan penyakit diare dapat menjadi wabah jika disebarkan oleh lalat. Kebiasaan lalat yang suka hinggap di tempat-tempat kotor dan kumuh menyebabkan virus diare ikut tertempel di kaki lalat. Jika lalat hinggap di makanan yang tidak ditutupi, maka virus diare akan menyebar di makanan. Akan sangat bahaya jika seseorang makan makanan tersebut.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRYpvsJfkF4PKe6p1h5qQFXzNh8UG7XJRAje5NsQKxNoaQCfmhcezV8nC30DQCcRQ5VBKbDjsPDcmU8z0hvpMVg1Fyy9_AGQIzG61M8nqLCgNU6SLi6EeEVNf4mY8DordyYFG-U33MHyDi/s1600/tomcat1.jpgSerangan Tomcat seharusnya tidak akan terjadi, jika habitat Tomcat tidak dirusak oleh manusia. Sawah yang merupakan habitat asli Tomcat, dihanguskan oleh manusia untuk dijadikan kompleks bangunan. Tomcat yang kehilangan tempat tinggal, akhirnya mencari tempat tinggal baru di daerah lain. Di dunia yang serba modern dan penuh dengan bangunan, sulit bagi Tomcat untuk mencari daerah yang benar-benar alami. Satu-satunya tempat yang memungkinkan bagi Tomcat untuk tinggal adalah pemukiman penduduk. Sehingga muncullah wabah tomcat yang menyerang manusia karena baik serangga tomcat maupun manusia menginginkan kehidupan yang nyaman tanpa gangguan-gangguan lain.
Tomcat sangat tertarik dengan cahaya lampu yang terang saat malam hari namun demikian Tomcat adalah hewan yang benci dengan sinar matahari, jadi hindari tempat-tempat yang lembab agar terhindar Tomcat juga gunakan kelambu agar Tomcat tidak bisa masuk ke tempat tidur anda. Cara yang terbaik dan paling efektif untuk menghindari serangan Tomcat adalah tidak merusak habitatnya dan mengganggu kehidupannya. Dengan begitu keseimbangan ekosistem tidak terganggu.

Hidup di Asrama Tak Semudah Yang Kau Bayangkan #INTRO

Tak pernah terbayang olehku akan tinggal di asrama bareng teman-teman yang beda daerah. Awalnya sih sedih, harus ninggalin keluarga tercinta di kampung halaman (cieee). Gak kebayang harus berpisah dengan guling dan bantal kesayangan. Mereka pasti merindukan kehangatan dari sang empunya (hiks..hiks..alay mode on). Sejak kecil aku emang jarang keluar rumah, entah kenapa aku begitu sayang ama rumah sampai-sampai aku gak rela kalau rumahku dihuni orang lain (emang beli rumah pake duit mu do?). Efeknya cukup membuatku menjadi anak yang (lumayan) pendiam. Kalo gak dipicu gak bakalan bisa rame.

Tuhan memang sudah menakdirkanku menjadi anak rumahan selamanya. Ini diperparah saat aku menerima beasiswa dari salah satu lembaga pendidikan selama 3 tahun. Konsekuensinya, aku harus tinggal di asrama bersama teman-teman. Aku yang selama ini tidak tahu apa-apa tentang dunia luar, harus tinggal di asrama yang semakin membuatku plonga-plongo, terisolir dari dunia luar. Sebenarnya tidak separah itu sih, tapi orang-orang bilang aku ini anak yang (lumayan) kuper.

Beruntung aku masih mengenal sesuatu yang kata orang-orang itu "Keren", "Gaul", "Anak Muda Banget". Apakah itu? Basket? Futsal? Fotografi? Band? Hehehe..kata terakhirlah yang aku maksud. Kuper kuper gini aku juga anak band lho...(sok pamer..). Posisi di band ku pun cukup keren, bagian nyepakin alat-a lat sebelum latihan. Cukup menggelikan sih, tapi tak apalah yang penting tetap anak band..

Tinggal di asrama tidak menghalangi hobi-hobiku yang ada sebelumnya. Salah satunya adalah menyapu, hehehe. Hobi yang cukup unik, aneh dan menggelikan. Saat masih tinggal di rumah dulu, aku emang kebagian nyapu halaman rumah. Saat menyapu aku merasakan bakat yang terpendam keluar dari tubuhku, seluruh energiku terpusat ke satu tumpuan tangan untuk mengayun gagang sapu, membersihkan setiap sudut-sudut ruangan tanpa terkecuali. Aku bersyukur saat mendengar peraturan asrama tentang piket lantai membersihkan asrama. Memang tidak setiap hari, ada jadwal tertentu. Setidaknya dengan menyapu aku selalu ingat rumah kampung halamanku. Banyak kenangan tentang menyapu yang terekam di memori otakku, salah satunya terjadi beberapa hari yang lalu. Ceritanya, saat itu giliran aku dan teman-temanku piket membersihkan lantai asrama. Kami membersihkan setiap sudut lantai asrama dengan cekatan tanpa meninggalkan noda sedikitpun. Maklum, kami semua lulusan ITS, salah satu universitas negeri terkemuka di Indonesia. Jangan berpikir ITS yang Institut Teknologi Sepuluh Nopember itu dulu, yang aku maksud ITS..Institut Tukang Sapu...Hehehe. Jadi jangan pernah ragukan kami. Dalam keadaan kantuk yang merasuk jiwa, aku berusaha tetap profesional dalam menyapu. Namun, emang lagi apes, tiba-tiba aku terhuyung saat sedang menyapu, kakiku menyenggol ember yang penuh dengan air untuk mengepel. Keseimbanganku hilang dan Sruoot.... Aku salto dengan gaya master kungfu di hadapan teman-temanku. Bukannya nolongin, eh mereka malah menertawakanku. Sial amat...Udah jatuh ketimpa pohon pula.

Terimakasih sudah mau membaca curhatanku :)